Sudah beberapa hari ini hujan mengguyur kotaku ini,sunyi sepi
dingin sendiri tapi Hujan akan tetap romantis,jika itu masih tentang kamu,iya
kamu yang dengan tega dan jahat membuat diriku ini menunggu. Aku berkata pada
diriku sendiri lalu tersenyum pada setiap genangan air yang terlihat di jendela
kamar.manis.
Alunan lagu Teka-Teki
dari Raisa,secangkir teh hangat
dan drama korea yang menunggu untuk ditonton di Laptop kesayanganku sedang berteman dengan hujan saat itu. Akupun.
Aku mulai meneguk teh hangat yang tersaji dalam sebuah
gelas cantik,dan aku menikmati setiap lirik dari lagunya Raisa,aku memahami
setiap kata dan aku mulai menikmatinya,dan seketika nama kamu “Zakky” ku
ucapkan.
Dirimu buatku slalu penasaran
Terkadang menjauh
Terkadang buatku tersipu malu
Manisnya ucapanmu
Membuatku tak menentu
Ku tak tau Harus bagaimana
-TEKA TEKI-
Yaps,kamu “Zakky”. Lagu ini cocok buat kamu yang masih menjadi teka teki. Kadang
orang seperti kamu menyenangkan untuk para penikmat teka teki. Tapi aku bukan
orang seperti itu. Aku lebih senang dengan kejelasan,kepastian. Aku tak suka
hal yang masih abu abu,dan kamu masih belum keliatan hitamnya.
Syudahlah,perlahan lagunya berhenti dan Teh hangatku sudah habis,aku
mengemuti semua bagian bibirku yang masih ada manisnya. Tehnya masih ingin
kunikmati,tapi aku bersugesti teh pada gelas yang kedua pasti akan beda
rasanya,bukan pada teh saja ada beberapa hal juga yang ku sugestikan bahwa yang
kedua kalinya tidak akan pernah sebaik yang kedua,seenak yang kedua,sebagus
yang kedua. Emmm dan persepsiku yang lainnya. Soal ini,Aku saja yang faham. Aku
pikir.
Seiring dengan Drama korea yang kuputar habis dua episode saja,hujan diluar
mulai reda. Teh hangat sudah habis,drama korea yang hanya kuputar dua episode
saja,dan sampai hujan yang sudah reda,kamu Bang
masiiiiih saja bolak balik dalam
imajiku. Sangat mengganggu.
Aku membuka handphoneku,memutar mutar bola mataku,
dan tepat berhenti pada putaran kesekian sampailah bola mataku menatap
Profil contact BBM mu,”Aku menunggu
chatmu!” geramku dalam hati saat itu sambil menggigit bibir bagian bawah.
Chat yang ku kirim kemarin malam,belum juga kamu
baca,sedangkan beberapa menit yang lalu kamu ganti Display Picture dan buat PM
. Sikapmu yang seperti ini sangat menyebalkan.
Aku mematikan Handphoneku,kemudian
aku membuka sebuah Website Favoriteku Inspirasi.co untuk menghilangkan kamu
dari pikiranku sesaat. Dan kudapati sebuah cerpen yang penggalannya seperti ini,
“.......Kamu duluan
yang membuat lubang untuk masuk,jangan sampai keluar dengan lubang yang
berbeda. Kamu duluan yang sudah bikin prolog di cerita sendiri,demi apapun aku
tak ingin meneruskan cerita yang berbeda akhirnya,alur yang kamu buat harus
kamu teruskan, atau lebih bagus lagi kita teruskan,itu yang aku harapkan.
Itu kataku
kepadamu waktu itu. Kamu hanya diam seperti air yang membeku,dingin dan
diam,lalu akhirnya kamu mengeluarkan dua buah kata. “Doakan saja..!”
Setelah
itu,semua hening dan akupun terdiam. Sungguh aku tidak memintamu untuk segera
menghalalkanku kataku waktu itu. Obrolan soal ini obrolan yang sangat berat.
Kamu tak
melanjutkan. Namun sehari setelahnya,kamu berkata hal yang sama ini bisa
disebut berupa janji janji atau apalah itu. Aku tidak senang dengan janji itu.
Aku berkata
padamu bahwa sungguh demi apapun aku tak ingin mendengar atau membaca janji
apapun dan dari siapapun,aku hanya butuh pembuktian,lebih atau kurang dari
itu,itu terserahmu.
“Alea…..?” kamu
menghentikan pembicaraan kita. “Aku mohon tunggu” lirihmu sambil beberapa detik
kemudian menundukkan kepala. Dan aku berusaha faham. Lalu aku menjawabmu “Aku akan mencoba”.
“Biarkan
saat ini aku yang belum mampu apapun menjadi teka tekimu,tunggu aku sampai aku
menemukan puzzle ku yang lain untuk kamu lengkapi selanjutnya” tutupmu pada
pembicaraan kita. .....” –sijingga-
Ah,bang kamu,masih menggangguku,dalam cerpen saja ada
kamu,mmm mungkin aku saja yang sedikit berlebihan,ah maksudku sangat
berlebihan,padahal tak ada kaitan nya,tapi aku kait kaitkan.
Aku menutup laptopku, dan aku membiarkan kamu dan teka
teki mu ada di bagian pikiranku saat ini.