Alesha
& Cerita Sorenya ~
“Jodoh
nggak akan kemana mana walaupun saingannya banyak”
-@ukhtysally-
Berhenti bicara tentang jodoh tuh
gak mungkin, iya gak mungkin apalagi diusia menjelang 20 tahun sepertiku ini.
Walau kuliah belum rampung, tapi kata “nikah” itu sudah mulai menghantui tiap
hari. Oke stop .. uhmmm
^^
“Shaaa,aaaaaaaaaa kenapa anti ngajak
ana nonton ini, kan ana jadi baper ana pengen nikaaaaaahhh.” rengek ainun
temenku yang masih berkaca – kaca korban nobar Tausyiah Cinta. Ainun Mahya,namanya.
Dia temanku dari kecil hingga usia kita 20th seperti ini,walaupun
kita kuliah berbeda universitas, tapi kemana mana pasti berdua kaya gini.
“Stop,Nun stop! Ana juga baperrr
tau,tapi gak sampe abis tisu kaya gitu juga kelles”
“Waduh,Sha kok banyak juga ya?” ainun kaget melihat tisu yang habis
ia gunakan untuk menghapus air matanya. Kalo Ainun dan baper, ya kaya gini.
Bukan hanya tisu yang bisa ia habiskan, bisa saja khimarku ini yang jadi
korbannya.
“Huh, entahlah Nun,anti ini lebay banget sihh, tapi Nun,apa yang Rein
bilang cukup ngena buat kita ya? ”
“Iya Sha… uhm bentar bentar yang bagian mana ya,yang ngenanya?”
“Subhanallah Nun,anti ini katanya baper tapi kok kaya gak konsen
gitu nontonnya, kayaknya baper sama Azkanya aja ya?”
“Hihi.” ucapnya sambil
nyegir gak jelas.
“Nun….. ana ingin menikah dengan seseorang,yang ketika bersamanya
Allah & SyurgaNya terasa lebih dekat,walaupun Jomblo itu menegarkan, tapi
menikah itu menentramkan.” kataku dengan pandangan entah melayang kemana dan….
“Sha! kok ana kenal ya kata kata mu barusan.” kata ainun sambil
menepuk tanganku,membuyarkan lamunanku.aihhh ainun memang hobinya seperti ini.
“Aduhhh, anti gimana sih, orang kata kata yang ana sebutin itu,
kata kata yang diucapin rein, sama bang dodi di film yang tadi, ah anti bener
bener nih.”
“Iya iya ana juga tahu kok, kan Cuma ngetest aja.” jawabnya sambil
senyu senyum.
“Tapi Sha, kok dalem banget yaaa kamu ngucapinnya,kaya yang dalam
hati kamu banget Sha.” lanjutnya, dan dengan spontan membuatku melamun lagi.
Ya, memang benar kata kata yang ku ucapkan tadi benar dalam hatiku banget nget
ngeeetttt.
“…Seseorang yang ketika bersamanya Allah & SyurgaNya terasa
lebih dekat” aku sering mengulangi kata kata ini, sepertinya gampang banget
diucapin, tapi susah banget nyarinya. Ups. Katanya cinta itu ditumbuhkan bukan
dicari, tapi mau tumbuh gimana kalo jodohnya gak dicari.
Lumayan bingung juga sih “oke, stop sha , stop!” kataku tiba tiba
mengehentikan lamunanku. Usai nobar Tausyiah cinta kita jalan jalan sore
disekitar jalan bioskop. Sore itu, cuaca sangat cantik, hujan yang biasanya
turun, khusus sabtu sore ini hujan kayaknya lagi malam mingguan jadi libur dulu
jatuhin airnya.wkwk.di sebrang trotoar yang kami lewati, terlihat sepasang
nenek kakek yang sedang jalan jalan sore, aihhh hatiku tiba tiba terenyuh
melihat pemandangan mereka yang begitu romantis. Kurasa inilah syurga dunia
yang nata, dapat hidup bersama dengan orang tercinta dan mencintai Allah, todak
jauh dibelakang sepasang nenek kakek itu ada sepasang suami istri yang masih
muda ditambah seorang putri yang di gendong ayahnya. Aku rasa sabtu sore ini
memang sedang jahat padaku, mereka memperlihatkan syurga syurga dunia, yang
ketika aku melihatnya aku iri, dan…uhmmmm baperr.
“Sha, ana perhatiin dari tadi anti lihat ke sebrang sana, senyum
sendiri terus sekarang kok nunduk sedih gitu, anti kenal sama mereka?”
“Enggak, Nun ana cumannnn…… kayaknya seneng kalau kita ngalamin
kaya mereka gitu.”
“ Hahahaha, anti galau sha?”
“Diam Nun, anti juga sama,ana juga tahu kelles” kataku, sambil
sedikit senyum malu.
“Aduh,afwan ukhty jalannya jangan sambil berantem ya jadi nubruk
orang hehe,” ikhwan berkoko kemeja abu muda tiba tiba kesenggol ana yang dari tadi saling
lempar kata dengan ainun tak memperhatikan kiri kanan.“Eunggg….uhmm….” belum
juga ana minta maaf dia udah bergegas pergi.“Assalamu’alaikum.” Sapanya ramah
meninggalkan kami dengan senyumnya yang manis.
Aku dan ainun mencoba menghampirinya untuk minta maaf, tapi aku
lihat dia pergi dengan terburu – buru. Ya syudahlah, aku melanjutkan
perjalananku. Sebelum pulang ke rumah,kita singgah dulu dimesjid untuk shalat
magrib. Dan ternyata ikhwan yang tadi ana tabrak……
“Sha,rupanya tadi dia buru
buru itu mau halaqah sama anak anak itu Sha, mashaAllah…”
“Ana,minta maaf jangan ya Nun? Tapi ana malu ah takutnya fitnah”
kataku menutup pembicaraan dan langsung bergegas ke jamban untuk ambil wudlu
persiapan shalat magrib berjamaah.
Usai, magrib aku nunggu ainun yang ke toilet dulu, karna masih ada
rasa penasaran aku seng nanya seorang anak yang tadi ikut halaqah.
“De, ngaji disini tiap hari ya? Siapa yang suka mimpin halaqahnya?”
“Bang Zulfan ka, itu orangnya.” katanya sambil menunjukkanku ke
ikhwan yang tadi aku langsung melihat kearah yang dia tunjukan padaku.
“Bang Zulfan udah lama membimbing kita halaqah tanpa bayaran
Ka,setiap Sore pulang Kerja dia membimbing kita,kecuali hari Senin Selasa
jadwal Bang Zulfan kuliah, Dia baik,kita saying sama Bang Zulfan.“ celotehnya
dengan polos dan nyeroscos, aku mendengarkannya tapi mataku masih melihat sosok
ikhwan tadi,disana ia sedang memunguti sampah disekitar teras masjid, lalu
membereskan sandal sepatu yang berserakan dimana mana,mungkin bekas keinjek
anak anak yang baru keluar halaqah tadi. Karna Sibuk melihat ikhwan itu, sampai
sampai ade yang tadi aku Tanya entah kapan perginya.
“Namanya Zulfan,Nun. mashaAllah ya” kataku pada ainun yang baru
saja beres dari toilet, dengan masih melihat ikhwan tadi.
“Do’a Sha, mudah mudahan Allah semakin dekatkan anti dengan jodoh,
biar gak galau terus.”
“Apa hubungannya jodoh dengan ikhwan itu? Dasar, anti gak nyambung.
padahal anti juga harus banyak do’a biar aku ada temennya kalau udah dapet
jodoh, kan kasian kalo aku aja yang banyak do’a, kamu mau jomblo sendirian?”
kataku sambil nyengir, sedikit buat ainun bête.
“ Udahlah,Nun, aku mau gorengan, beli dulu yuuuu ”
^^
Jodoh. Jodoh itu bukan gorengan yang bisa kita dapetin dimana aja
kapan aja atau kita gampang bikin atau buatnya. Jodoh itu sebenernya udah Allah
siapin dan udah tertulis di LauhMahfudz.
Jodoh itu gak akan ketuker. “…Wanita yang baik, untuk laki laki yang
baik….” Harus percaya itu. Kalau belum juga datang mungkin aja lagi on the way
nyiapin bekal buat kita, bekal buat dia kasih ke istrinya kelak, bekal buat
didunia dan di syurga nanti. Berarti buat dapetin laki laki yang baik, kita
juga harus memperbaiki diri,pantaskan diri untuk baik dan lebih baik.
Bang Zulfan? I just proud of him,
Mudah mudahan Allah pertemukan lagi aku,”Alesha Havika” dengan orang – orang sepertinya. Atau mungkin
saja dengan……? dengannya. No one know ,Esok lusa, Sore kan beri
cerita yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar