“Terus,shalat mesti nunggu Mood gituuu???”
Tanyaku keras dalam hati,dahiku mengernyit tanda kesal. Seolah aku
berbicara langsung pada pria konyol itu.
Iya dia. Dia pria konyol yang setiap hari ganggu dan sekedar
membunyikan suara BBM –Tone ku. Lalu menghilang. Soal itu aku tak akan
ceritakan.Aku beranjak dari kamar sambil kesal,Aku pergi ke garasi belakang
mengeluarkan sepedaku,aku buka gerbang garasi,belum ku kayuh aku tuntun
sepedaku ke luar.
Pemandangan yang elok ini cukup membuatku sembuh dari rasa kesal.
Cahaya matahari yang menyelingsik dari celah celah pepohonan menghiasi jingga
yang menjadi favorit mata minus-3 ku ini setiap pagi,ditambah burung camar
melengking mengisi senyapnya pagi hari,ahhhh Indah.
Aku masih menuntun pelan sepeda kesayanganku,dibelakangku ada
beberapa ekor ayam punya tetangga yang sudah berkeliaran di halaman rumah. Aku
menikmati pagi ini. Sampai tak sadar aku duduk di pinggir jalan yang masih
sepi. Di sebuah kursi dari kayu di pinggir jalan aku duduk,sepeda yang belum
juga ku kayuh aku parkir dipinggir kursi itu.
“Oiiiiiiinnnnn!!” dari jauh perempuan yang sebaya denganku mengayuh
sepedanya kebut menuju padaku.
“Yaa.. Myshaaaaaaaaa” kataku sedikit mengerucutkan bibirku.
Mysha. Dia itu teman yang
sangat menyebalkan yang aku miliki,tapi dimanapun aku tak akan pernah bisa
menemukan orang yang percis dengannya,meski aku malas menceritakannya tapi
baiklah aku ceritakan saja. Dia seorang putri keturunan arab sunda,senyumnya
yang selalu nyengir memperlihatkan gigi kelincinya seolah membuatnya imut,tingkah
polahnya yang humble,Humoris,selalu ceria membuat orang orang sekitarnya
tervirusi energy positif tiap harinya, ditambah kerudung yang terurai panjang
yang selalu membalut kepalanya sejak kecil tak pernah aku lihat terlepas dari kepalanya,menjadi
alasan aku sayang padanya sebagai sahabat seagama seiman seirama sehati se se
se se semuanyahhhh. Oke cukup.
“Oin,aku kesini tadi abis main sepeda keliling kampuangggg nan jauh
disini,lalu aku jalan jalan eh liat kamu lagi ngelamun, aku tau kamu pasti lagi
mikirin aku kan,untuk itu aku berusaha mengayuh sepedaku cepat agar kamu enggak
kangen maksimal sama aku,aku udah ada disini kamu mau bilang apa?” kata
perempuan konyol ini nyeroscos sambil nyengir menjijikan.
“Kapan de Mysha mau cembuh?”
“Kapan Kaka Orlin mau Move on dari Abang Kemal,yang sampai saat ini
entah berada dimana,apa kabar dan sedang apa? Hahahahah”
“Ah Eluuuuu Sha,bukannya jadi moodbooster malah bikin mood ane
kacau. Eh enggak dings aku udah Move On. Sekarang mah lagi focus, focus cari
yang lain hahaha. Eh bukan maksudnya focus semester lima.”
“Ini kalimat,perasaan udah seratus kali mungkin kamu sebutin Iiinn.
Gak papalah aku gak akan bosan buat dengerin ini kok” katanya sambil so imut
menyipitkan matanya dan memelukku.
“Dan pertanyaan kamu tadi udah lebih dari seribu kali kamu tanyakan
tauuuuu!”
Kita berdua tertawa lepas,Suara BBm-Tone memecahkan suasana. Aku
membuka BBM yang baru saja masuk,belum aku buka sudah kuduga ini dari pria
konyol itu.
“Siapa Iiin? Gebetan baru yaa? Apa list baru? List calon suami
maksudnya?”
“Hah?Apaan,Gak ngrep dan Gak ngeuh diamah temen yang konyolnya sama
kaya kamu Sha,tapi lebih konyol kamu deh”
Tak kuteruskan obrolan itu. Aku melanjutkan bersepeda bersama
Mysha. Kita berkeliling keliling kampung. Dibelakang Kampung Gedung gedung
tinggi di kota,tiang listrik,kabel kabel telepon sedikit menjadi bayangan
bayangan yang setiap hari sudah mulai mengelilingi kampung ini,ku kira beberapa
tahun lagi sawah sawah disini sudah berganti perumahan,ruko,gedung perkantoran
dan sebagainya. Kebun kebun akan jadi taman kota yang aku harap terurus dan
terkelola dengan baik. Tak menylahkan jaman,jika sawah di kampung sudah atau
akan berganti menjadi gedung hanya saja jangan sampai aku tak dapat melihat
penghijauan lagi didunia ini. Itu yang sangat tak ingin aku rasakan dan
bayangkan. Selain melihat jingga di pagi hari warna Hijau alami menjadi
favourite mata minus-3 ku juga.
Aku dan Mysha dari kecil tak pernah terpisah jauh,kalaupun kuliah
kita berbeda kampus,tapi jarak bukan alasan kita untuk tidak bersua,kita
melakukan hubungan persahabatan yang konyol ini di dunia maya,all medsos
facebook,twitter,email,path,instagram,whatsapp,line semua akun media sosialku
tak satupun yang tidak berteman dengannya. Dia memang luar biasa dia megenalku
jauh sebelum aku lahir. Hah ? enggak enggak maksudnya yaaa bisa dibilang dari
lahir kita udah temenan. Lahir di rumahsakit yang sama,kamar yang sama ranjang
yang bersampingan,nangis bareng,ahhh kayaknya nanti bisa jadi nikah bareng tapi
kalau meninggal aku ridho dia duluan kok.
“Iiiiiin, Kemarin….. ada yang bertamu kerumah aku lho.” katanya
sedikit agak segan menceritakannya. Aku memang sudah berpikir dari tadi seperti
ada yang dia sembunyikan dibalik nyengirnya dia di taman tadi.
“Pantes kaya yang nyembunyiin sesuatu,dari tadi keliatan
banget,terus terus gimana?eh bentar yang namu ke kamu yang mau khitbah apa spg
kopi?”
“Hoh,kalo spg kopi gak akan aku ceritain kelles.”
Mysha memang sudah beberapa minggu kebelakang ini sedang galau yaaa
dikarenakan sudah tiga orang yang bertamu padanya yaaa maksudnya yang mau
berniat untuk taaruf dan lanjut khitbah, tapi dari ketiga orang itu tak ada
satupun yang dapat mencuri hati Mysha,berbeda denganku,yang merindukan
seseorang untuk bertamu,ya padahal gak gampang juga buat nerima seseorang yang
gak cocok. Ah syudahlah.
“Yang ini Beda Oiiinnnnn,Dia gak ganteng amat sihhhh agamanya juga
emang gak begitu kental kaya yang sebelum sebelumnya ada yang anak ustadz,ada
seorang ustadz muda,ada keluaran pesantren,ada yang hafidz,ah beda deh. Dia
orang biasa. Cuman bedanya dia tuh keren Iiiin,dia bilang ke Bapak katanya
ketika pertama liat aku,dia semakin semangat untuk berubah dan mempelajari
Agama. Terus usahanya yang keras buat berubah itu yang buat hati aku srek sama
dia.”
“Sha… bukannya lelaki yang
baik untuk wanita yang baik,kenapa kamu milih laki laki biasa, aku fikir kamu
itu pantas mendapatkan yang lebih baik,hati hati Sha laki laki zaman sekarang
kebanyakan modus yang di gedein”
“ Iya aku tahu,bentuk usahanya yang besar menurutku itu
menggambarkan bahwa dia orang baik. Banyak orang yang ngerti
Agama,pendidikannya tinggi tapi nyatanya?” katanya agak meninggi seolah
menegaskan.
“Tapi Sha….”
“Aku mau coba Ta’aruf tiga Bulan Iin,aku udah Istikhoroh
jawabanya,Iya.” Jelasnya sedikit tenang
“Ahhhh Myshaaaaa…… aku sepakat”
Sepeda yang masing masing kita kayuh kita geletakkan bersamaan,aku
emmeluk Mysha Hangat,aku rasa aku akan ditinggal lajang sama teman jones ku
ini.
***
Tok Tok tok
Aku bergegas pergi keruang tamu untuk membukakan pintu,aku buka
kunci perlahan,aku tarik gagang pintu,setelah pintu terbuka lebar aku hanya melongo melihat segerombolan orang kira
kira seRT ah terlalu lebay,maksudnya sekitar dua tiga mobil Kijang lah sudah
berdiri mematung melihatku yang melongo tak karuan.
“Astgahfirullahaladzim.”kataku dalam hati. Aku langsung merapatkan
mulutku lalu sebuah senyuman tersimpul dimulutku.
Belum sempat aku bertanya ada maksud apa,di balik Ibu Bapak yang
tepat ada di depanku ada sosok laki laki memakai kopiyah hadir,wajah yang tidak
asing untukku,melihatnya pun hampir tiap hari ah dia laki laki pengganggu
itu,laki laki konyol itu. Gibran.
“Orlin,aku ada perlu dengan Ibu sama Ayahmu.”
Aku tak menjawab,aku mendadak gelagapan,mulutku seperti dikunci susah
untuk mengeluarkan kata kata,aku hanya diam gagap. Tapi perlahan mencoba mulai
mengeluarkan kata per kata.
“Eu…eu….euh ada apa ya Ran?kok….?”
“Waduh… ada rombongan toh….ada tamu… silahkan masuk nak Gibran,Ibu
Kaget lho ibu kira siapa”
Ibu tiba tiba muncul dibelakangku dan memotong pembicaraanku. Cukup
kaget untuk aku yang dari tadi gelagapan. Semua tamu masuk,rumah kecilku terisi
penuh,aku terus bertanya tanya ada apa sebenarnya. Dengan masih bingung Aku
pergi kebelakang menyiapkan jamuan.
***
“Anak saya Gibran,berniat untuk menjadikan Putri dari bapak, Aeysha
Orlin sebagai istrinya, Putra saya sudah lama mengenal De Orlin,sejak
mengenalnya dia banyak berubah,putra saya memang jauh sekali ilmu agamanya
dibandingkan dengan putri bapak,tapi Inshaallah dia akan berusaha menjadi Imam
yang baik,De Orlin sangat ia inginkan untuk jadi teman hidupnya”
Deg… belum sempat aku ke ruang tamu,aku mendengarkan itu semua,aku
mendadak mugen gak mau gerak aku mendengarkan pembicaraan itu di balik dinding
ruang tamu,jantungku seperti mau copot,satu sisi enggak pernah terbayangkan
sebelumnya orang sekonyol dia punya nyali seperti itu. Ah ini GILA.
“Benarkah? maaf sebelumnya ada beberapa pertanyaan yang perlu De
Gibran jawab,apa de Gibran siap menjawabnya?”
“InshaAllah saya SIAP!” -Bersambung-
Aku yang dia sebut alarm shalatnya,sebelumnya tak pernah mendengar
sepatah kata pun kata cinta darinya… Usai dakwah pengingat shalat yang saya
kirimkan.dia hanya membalasnya dengan mengirimiku lirik lagu dari JESSI J,seperti
ini…
I stuck in the dark,but you are my FLASHLIGHT
Setelah itu,besoknya dia bertamu. Dan akhirnya akan seperti apa,akupun
tak akan menduga duga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar