Hujan,Ya hujan. Dari sabtu pagi sampai siang ini dan kuharap
sampai malam,gerimis ini terus berlanjut,bukan berarti aku jomblowers yang
senang melihat sepasang kekasih gagal Satnight gara gara hujan,jangan
suudzon,tapi itu bisa jadi. Lebih tepatnya aku hanya ingin bermanja manja
dengan selimut,Music Box,dan Novel romansa dikamarku ditambah teh hangat jadi pemanis. Unchh
Hujan seperti ini aku ingat Quotes dari sahabatku,panggil
saja dia Tiwi, yang entah dapat dari mana atau bahkan dia sendiri yang
menciptakannya,kurang lebihnya seperti ini kata katanya,
“Hujan akan selalu menyenangkan,selama itu masih tentang
kamu” lirih Tiwi padaku suatu hari.
aku sedikit geli mengingat kata kata itu,tapi……emmm cukup manis.tiba tiba saja
ingatanku bersambung pada kamu,Pesan pertama,pertemuan kedua,dan emmm
cerita selanjutnya.
Setelah pesan itu,pertemuan kedua itu dan kamu saat ini,
entah bagaimana aku akan melanjutkan cerita itu,apakah akan menggantung,apakah
akan aku akhiri ceritanya,atau kamu sendiri yang akan melanjutkannya dengan
pemeran yang berbeda. Sedikit galau. Lalu aku sedikit
membayangkanmu,lalu berdoa.
“Bertahanlah,sebentar lagi. Sampai kuikat dirimu.”
Penggalan Novel nya Bang Fahd- Jodoh di akhir bab Kau
yang mengutuhkan Aku menambah suasana sore ini jadi Melow,dan aku tidak
ingin beranjak dari bab ini lalu seakan akan aku ingin menjawab “InshaAllah bang,aku akan
bertahan”. Ah mimpi.
Terlalu banyak berimajinasi dengan novel, sampai sampai
selalu ingin masuk jadi pemeran dinovel,ya maksudnya pemeran yang bahagia.
Aku berhenti di bab ini,tak ingin berlanjut pada bab “Pilihan”
. judulnya bikin aku terhanyut kedalamnya,sekaligus jadi kaya selfremind
gitu. Yaps. Hidup itu Pilihan bahkan tidak memilihpun merupakan suatu
pilihan,aku mengerti dan kamupun ku harap begitu.
Tentang cerita itu,aku tak bisa membayangkannya seperti
novel novel romansa yang kubaca yang berakhir bahagia,tak bisa kubuat alurnya
sendiri. Tapi aku bisa memilih,memilih untuk menunggu agar melanjutkan cerita
bersama,atau berhenti,lalu aku buat cerita baru dengan alurku sendiri. Entahlah.
Fyuhhhh. Segalau inikah hidup gadis yang di ambang penantian
yang tak menentu.Hujan masih deras membawa rindu yang menggenang . Aku menutup
novelnya Bang fahd. Lalu aku tarik selimutku dan kamu masih dalam ingatanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar