Ada yang selama ini aku lupakan,
hiraukan, lewatkan dengan percuma. Segala hal selain tentangmu.
Sesederhanapun itu, menurutku tak ada
satu halpun didunia ini yang tak punya alasan kenapa Allah ciptakan. Semuanya
beralasan. Aku merasa hidup ini terlalu sempit, karna yang ku ingat hanya
kamu,tapi itu dulu. Oke lupakan.
Aku ulangi terlalu banyak hal yang
aku lewatkan dengan percuma, salah satu nya rasa syukur yang sering terlupakan.
Iya, Rasa syukur.
***
Namanya Hikmah Alia Zahra, dia salah satu muridku kelas dua sd, sejak ia
lahir ia mengidap penyakit thalasemia.
Thalasemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan
kelainan sel darah merah. Akibatnya, anak selalu kekurangan darah (anemia) yang
ditandai rendahnya kadar hemoglobin. Pada thalasemia yang berat, anak harus melakukan tranfusi darah
seumur hidupnya.
Teman teman bisa bayangkan bukan, ia
harus melakukan tranfusi setiap beberapa minggu sekali untuk memepertahankan
hidupnya.
Ketika anemianya mulai menyerang, ia
tak akan kuat untuk duduk sekalipun. Apalagi jika darah yang ia butuhkan
mendadak sulit didapat, ia akan tidur lemah selama berhari hari selama belum
mendapatkan tranfusi, dan bahkan bisa sampai drop.
Tapi setelah di tranfusi, bahkan di
hari yang sama, seteleh selesai tranfusi bisa jadi ia bugar kembali, ia sering
menyebut proses tranfusi itu “ngecas”. Aku tersenyum setiap ingat itu.
“Ibu, aku kemarin udah di cas, jadi
sekarang mah semangat lagi.” Padaku suatu hari.
Aku tak henti henti mengucap syukur
betapa aku kalah dengan anak ini, dalam hal semangat, dalam hal sabar, dalam
banyak hal.
Ia tak begitu pintar tapi semangat
nya belajar tak henti henti, ia punya kekurangan tapi ia begitu percaya diri,
ia tak membatasi dirinya melakukan banyak hal dengan kemampuannya, ia sakit
tapi semua orang yang melihatnya merasa bahwa ia sehat sehat saja.
Lalu bagaimana dengan kita ? yang
sehat tapi tak bergairah seperti orang sakit? yang mampu tapi banyak malasnya? Yang
normal tapi selalu memperlihatkan banyak kekurangan?
lalu bagaimana dengan ku? Kataku hari
ini.