Jumat, 29 Agustus 2014

lirik lirik lagu Nasyid Favorite

7 Syurga
Kumandang cinta bergema hingga kehati
Lafaz lafaz asmara memanggil jiwa yang rapuh
Rapuhnya aku Kau maha tahu
Pagi siang malam dunia yang kutuju
Saat kujatuh baru kusadar Kau lah segalanya
Reff:
Tuhan kuangkat kedua tanganku
Sudikah Engkau menerima cintaku
Berdarah-darah akan kutempuh
Menggapai tarikat cintaMu
Tujuh surga pun aku tak pantas
Menerima diri yang bersimbah dosa
Kuharap cinta dan ampunanMu
Setinggi arasy-Mu seluas semesta cinta
Aku ingin mencintai-Mu (By: Edcoustic)
Tuhan Betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa
Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…
.
Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya robbi
.
Entah mungkin karena ku terlena
Sementara engkau beri aku kesempatan berulang kali, agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu…
.
Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi
.
(instrumen)
.
Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi
.
Aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekati-Mu selamanya, sehina apapun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya Rabbi…

Rasulullah

Rasulullah dalam mengenangmu 
Kami susuri lembaran sirahmu 
Pahit getir perjuanganmu 
Membawa cahaya kebenaran 

Engkau taburkan pengorbananmu 
Untuk umat mu yang tercinta 
Biar terpaksa tempuh derita 
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya 

Tak terjangkau tinggi pekertimu 
Tidak tergambar indahnya akhlak mu 
Tidak terbalas segala jasa mu 
Sesungguhnya engkau rasul mulia 

Tabahnya hatimu menempuh dugaan 
Mengajar erti kesabaran 
Menjulang panji kemenangan 
Terukir nama mu di dalam Al Quran 

Rasulullah kami ummatmu 
Walau tak pernah melihat wajah mu 
Kami cuba mengingatimu 
Dan kami cuba mengamalsunnah mu 

Kami sambung perjuanganmu 
Walau kami dicaci dihina
Tapi kami tak pernah kecewa 
Allah dan rasul sebagai pembela

Sahabat - Ali Sastra

Munsyid: Ali Sastra 
Album: Soulful 
Cipt: Aden Edcoustic

hari-hari saat aku bersamamu sahabat 
telah lama waktu yang kita lewati bersama

kusadari masa itu masa-masa terindahku 
dalam sukaku dalam dukaku 
engkau selalu ada

sahabatku tercinta terimalah laguku 
hadirmu selalu memberi bahagia 
semoga abadi persahabatan kita

ingatkah saat kuterpuruk di sini 
kaulah yang selalu di sisiku 
terimakasih telah menjadi bagian yang berarti 
tuk persahabatan kita

Hujan - Ali Sastra

langit biru telah kelabu 
awan berarak sendu 
bumi bertasbih senandung lirih 
huu..

gerimispun membasahi 
sudut-sudut hati 
tumpahkan semua 
puisi rasa dlm nyata

kubiarkan hujan mengawal rinduku 
padaMU yg Indah di Sana 
kuhanyutkan hati menebus CintaMU 
dan akupun merasa bahagia

Nikmat Apalagi (Ali Sastra ft Teddy Snada)

Terkadang, kurasa                                                                     Rumput tetangga lebih hijau dari 
Yang kumiliki di taman sendiri

Terkadang, diriku
Melihat yang lain memiliki semua
 Apa yang ingin aku miliki

Tak sadar jika ku telah 
Mengingkari semua yang kumiliki,
Tak pandai aku mensyukuri semua

Nikmat apalagi yang telah kudustakan, 
Rasanya tak pernah puas kumengejar
Segala, ambisi yang tak terwujud 

Nikmat apalagi yang telah kudustakan, 
Bahagia itu kan hadir jika aku, 
Merasa, cukup atas semua
Yang Tuhan berikan

Nikmat apapun, slalu kusyukuri
disetiap saat, disetiap waktu

Nikmat apa, nikmat apa itu
Slalu kusyukuri, syukuri segalanya.
Cukup atas, yang tuhan berikan

Akhir Zaman

Album : Akhir Zaman
Munsyid : Hawari
http://liriknasyid.com
banyak berlaku di zaman ini 
manusia jauh dari tuhannya
tiada terasa tiada dirasa 
ujian terus melanda manusia

manusia menginginkan syurga 
tapi ia menuju neraka
ia tahu syetan musuh nyata 
tapi ia jadikan kawan hidup

sadarlah kawan kita didunia 
sebentar saja tiada kekal
tiada abadi hidup di dunia 
pasti berakhir

bila ajal datang tak bisa dihindar
pangkat dan harta takkan dibawa
sahabat karib tak bisa menolong 
bahkan yang ada akan ditinggalkan

bersedialah kita semua 
berbekal kita dengan amal sholeh 
segera bertaubat kepada tuhan 
sebelum mentari tak terbit lagi

Perpisahan Agung

Album : Mengapa
Munsyid : Hawari
http://liriknasyid.com
Sayup terdengar Rosul berkata
Tiba masanya kita berpisah
Inilah hari kusempurnakan
Agama Islam yang mulia

Padang ‘Arafah menjadi saksi
Perpisahan yang agung

Perginya Rosululloh kekasih hati
Manusia agung pilihan Alloh

Airmatapun berderai
Ketika ia disemayamkan
Oh pilunya hati ini

Kini Rosul yang tercinta
Telah tiada tinggal kenangan
Namun kau s’lalu diingat
Tak Ada Beban Tanpa Pundak - Tiar
terasa menyesakkan 
semua yang tlah terjadi 
apa yang ku banggakan 
kini tinggal cerita 
kau uji aku 
sekilas aku rasa tak kuasa 
namun ku sadari 
dan aku mengerti 
ku serahkan padamu 
takkan aku bertanya 
mengapa harus terjadi 
karna aku yakini 
tak ada beban tanpa pundak 
kau uji aku 
karna ku bisa melewatinya 
ini yang terbaik 
bagi hidupku 
semua hanya ujian 
biarkan aku oh malam 
menangis disepanjang sholatku 
karna hanya Allah yang bisa 
membuatku tegar 
lirik dari MelOn.co.id 
menjalani semua ini 
biarkan aku oh malam 
bersembah rahmat dan ampunannya 
badai pun pasti berlalu 
menguji imanku 
aku serahkan pada ilahi 
(kini ku tau ya Allah) 
(tiada beban tanpa pundak) 
(kuatkan diri ya Allah) (huuu) 
biarkan aku oh malam 
menangis disepanjang sholatku 
karna hanya Allah yang bisa 
membuatku tegar 
menjalani semua ini 
biarkan aku oh malam 
bersembah rahmat dan ampunannya 
badai pun pasti berlalu 
menguji imanku 
aku serahkan pada ilahi

Tiada Kata Terucap (TKT)

Sungguh indahnya akhlakmu
Begitu mempersona
Cintamu kasihmu
Untuk seluruh umatmu

Tiada kata yg terucap 
Satu dlm hatiku 
Untuk selalu ikuti
Langkah perjuanganmu

Tiada pernah lelah
Memikirkan umat
Engkarkah atau dalam ibadah

Dapatkah ku teladani
Luhur budi pekerti
Tegarnya hatimu
Menegakkan islammu

Tiada kata yg terucap
Satu dalam doaku
Dambaku selawat 
Selalu atas dirimu

Tiada pernah lelah 
Memikirkan umat
Engkarkah atau dlm ibadah

Tuhanku mohon pdMu
Curahan rahmatMu
Dalam setiap masa usia

Tuhan indahkan akhlakku
Seperti indahnya akhlak 
kekasihMu yg mulia

Ku memohon dalam sujud ku pada Mu
Ampunkan lah segala dosa dalam diri
Ku percaya engkau bisa meneguhkan
Pendirian ku keimanan ku
Engkau satu cinta yang slamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan demi cinta ku kepada mu
Walau seribu rintangan kan menghadang dalam diri
Ku teguhkan hati ini hanya pada Mu
Ku pasrahkan
Oh tuhan slamatkanlah hamba ini
Dari segala fatamorgana dunia
Oh tuhan jauhkanlah hamba ini
Dari hidup yang sia-sia
Engkau satu cinta yang selamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan demi cinta ku kepada mu
Walau seribu rintangan kan menghadang dalam diri
Ku teguhkan hati ini hanya pada Mu
Ku pasrahkan

Asaku Asamu

Sahabat...
Setelah sekian lama kita jalani bersama
Penuh suka penuh duka
Yang artinya ku temukan
Sebuah asa

Sahabat...
Di sepanjang malam yang hening
Ku coba untuk..
Merenung dan mengingati perjalanan kita
Ku dapati asaku asamu

Reef :
Ya Allah ya Tuhanku
Andai kau takdirkan dia untukku
Menjadi teman arungi hidup ini
Satukan hatiku hatinya
Amanahkan bahagia
Kemesraan selamanya..

Ya Allah yang Maha perkasa
Beri kuat lahir batin
Teguhkan akadku
Jauhkan dari kemungkaran
Maknai hidup di jalan yang Kau Ridhoi..

Jumat, 22 Agustus 2014

Bermula dari pesan pertama ~ oleh Nurwidya Yuliastini

Sebuah Cerpen yang tak pantas dibaca dari Nurwidya Yuliastini
  ini diaaaaa...........................
“Salam wa rahmah yaaa.. ukhty.Terimakasih atas undangannya ya..”
Entah sudah berapa kali aku baca ini,pesan pertama yang Mas Hafwan kirim 3 hari yang lalu melalui akun facebookku. Dari  sejak itu  ia sering mengirimi ku pesan. yaa walaupun untuk kepentingan suatu hal ,tapi entak kenapa  aku cukup senang untuk ini.
Hafwan Kafil Halim” kubaca nama facebooknya pelan pelan
Yaaa .. Hafwan Kafil Halim yang berarti yang menghormati,yang bijaksana,yang mengurus anak yatim. Bukan saja namanya yang bagus tapi memang ia seorang pria yang baik akhlaknya,sholeh kepribadiannya, ,ia sosok pria yang aku kagumi dulu dan mungkin sampai saat ini. Eitsss , bukan aku saja sepertinya banyak akhwat yang menyukai kepribadiannya. Sayangnya dulu bertegur sapa sekalipun aku tak pernah, aku hanya mengaguminya dari jauh. Aku tau dia suka berangkat kuliah pukul berapa, shalat magrib berjamaah di mesjid, aku tau baju yang sering ia pakai, entahlah apa namanya perasaanku ini.
Aku sangat heran setelah 3 tahun yang lalu ia pindah dari desa ini ia mengirimiku pesan, aku tau itu hanya ucapan terimakasih atas undangan pengajian dariku selaku seksi humas di ikatan remaja mesjid jami alikhlas ini.Tapi, yang membuat aku heran itu  kenapa dia bisa tau nama facebookku , kenapa bisa berteman denganku di facebook sejak 3 tahun yang lalu,dan kenapa ia tidak mengirimi pesan ke anggota yang lain atau Ke Mas Agus yang lebih berhak karena ia ketua dari IRMA AlIkhlas ini sendiri dan ia juga kerabat dekatnya Mas Hafwan.
“Ah sudahlah,jangan pikirkan itu…” bisiku dalam hati sambil senyum senyum sendiri.
Tiba tiba suara notifikasi pesan masuk berbunyi,
“ukhty…Aku senang melihat status statusmu di Facebook,Keep Istiqomah yaa ukhty ” kata Mas furqan melalui pesan facebooknya.
“Terimakasih khy, do’akan “ jawabku ,15 menit kemudian dia membalas lagi pesanku.
“Ukhty pasti tau.. dalam Islam  tidak mengenal pacaran, Rasulullah pun tidak mencontohkan hal itu. , bagaimana menurutmu ukht?“ tanyanya
“Ya, saya setuju khy dalam Islam hanya mengenal Ta’aruf,khitbah,sama ijabkabul…lalu?” jawabku sambil terheran heran apa maksud dari pertanyaanya.
Tak lama setelah aku balas,suara notif kembali berbunyi.
“Alhamdulillah kalau tau, afwan kalo saya selama ini sering chat semoga tidak menjadi fitnah “
“Iya khy,amin “ singkatku.
 “Sungguh memusingkan pesan yang ia kirimkan padaku ini tiba tiba bertanya mengenai tanggapanku tentang pacaran,kemudian,meminta maaf lalu apalagi setelah aku balas barusan?”Celotehku dalam hati
Setelah 3 menit,5 menit,10,sampai satu jam dan berjamjam aku tunggu notif pesan masuk darinya ternyata tak ada.
“Yaaa… sudahlah jangan ngarep… dia gak akan balas lagi pesanku.. atau bahkan dia tak akan mengirimiku pesan lagi” lagi lagi ocehku dalam hati
Tiba tiba nurfa temenku tercinta dateng dengan kebiasaan buruknya masuk kamar orang tanpa ketuk pintu atau ngucapin salam. Yahhh ia memang sudah terlalu akut dengan kebiasaan buruknya itu.
“Hay,ra lagi apa sih anteng banget mantengin laptop bututmu itu ?” Tanyanya dengan wajah tak bersalah khas anak tk.
“Kamu kebiasaan deh fa, Tiap masuk kamarku tau tau ada dibelakang, gak ngucapin salam, gak ketuk pintu..haduhhh Rafifa.. Rafifa..“ jelasku dengan nada sedikit kesal.
“Apa sih Asma Humairah Zahra ….yang cantik jelita,rajin menabung,dan tidak sombong ? kamu  jangan marah donggg yaaa aku Cuma lupaaa hehehe”
“Lupa itu kadang kadang bukannya selalu, kalau selalu namanya pikun faaaa”
“Iya iya , kamu lagi apa sih? “tanyanya lagi mengganti topik  pembicaraan.
“Faaaaaa…..? kamu tau gak Mas Hafwan? anaknya Ustadz Umar ?” Tanyaku
“Ohhh aku tau kenapa emang…eh ehe eh tunggu Mas Hafwan Yang…?” tanyanya sambil senyum senyum padaku.
Kurasa pertanyaannya itu tak perlu aku jawab. Dia cukup tau tentang hal itu,bahkan hampir banyak hal dalam hidupku dia tau.
“Emmm iya…” jawabku sambil tersenyum membalas.
“Terus terus gimana?”
“Yaaaaa…dia chat aku di facebook,cuma ngucapin trimakasih sih,itu juga 3 hari yang lalu.” Jelasku.
“Terus, masa itu ajah” tanyanya penasaran.
Aku terdiam sejenak,kurasa aku tak perlu menceritakan pesan pesan sesudahnya.
 “Yaaa…itu ajah tapi aneh gak sih kok bisa tau facebooku,terus pas diliat kita udah 3 tahunan lebih menjalin pertemanan di facebook. Padahal aku gak inget,Aneh kan ?  padahal dulu pas dia masih disini kamu tau kan gimana? Negur ajah gak pernah apalagi nanya”
“Yaudah lah ra jangan terlalu dipikirkan mungkin sudah jalannya seperti ini,tapi cukup ikut bahagia deh semoga dia punya maksud ya,selain silaturahmi” katanya sambil tersenyum.
“apaan sih fa,, tapi amiin deh,ohh iya yuk kemesjid sekarang ada rapat Irma kan fa” kataku sambil menutup laptopku lalu pergi.
***
Hari mulai sore,Alhamdlillah akhirnya Rapat IRMA selesai sebelum Magrib. Semua akhwat pulang kerumahnya masih masing sedangkan ikhwan ada yang menunggu di madrasah untuk shalat magrib berjamaah.
Alhamdulillh…”kataku sambil menyimpan berkas hasil rapat diatas meja belajarku. Tak lama setelahnya aku membuka kembali laptop ku,lalu kunyalakan modem,setelah itu aku langsung buka laman facebooku.
Sekarang sekarang ini aku sering buka facebook,habis shalat buka facebook,sebelum shalat buka facebook,udah ngaji buka facebook,mau ngaji buka facebook,beres makan buka facebook ,sebelum tidur buka facebook, bukan apapa  aku buka facebook bukan untuk Update  status atau like sana like sini tapi tidak lain hanya untuk melihat  apa ada pesan masuk atau tidak *ngarep, ya kurasa seperti itu…rasanya ingin sekali tiap hari ada hal penting dengannya, entah hal apa yang penting dia bisa mengirimiku pesan.
Ternyata benar, ada pesan masuk .
“Assalamu’alaikum..ukht mohon sampaikan maaf ku pada teman teman disana sepertinya  besok lusa ana tidak bisa hadir menghadiri undangan pengajian remaja mesjid di Alikhlas,tibatiba ada urgent yang tidak bisa saya sampaikan jelasnya,Mohon maaf ukht Insya Allah semoga lain waktu ana bisa bersilaturahim kesana “
 “Wa’alaikumsalam khy, maaf baru sempat saya balas pesannya,InsyaAllah permohonan maafnya saya sampaikan. Semoga segala urusan akhy Hafwan dilancarkan.”
Beberapa detik setelah saya balas dia membalasnya.
Iya ukht,Jazakallahu khair atas do’anya “
“Waiyyakum khy “
***
Acara pengajian antar remaja mesjid  telah terlaksana,dan Alhamdulillah Lancar. Aku senang dengan adanya majelis majelis ta’lim seperti ini apalagi khusus untuk kaum muda seperti aku ini. Aku bersyukur karena telah menjadi salah satu makhluk  Allah yang masih diberi nikmat beribadah yang lebih dari Nya. Kalau melihat ke belakang atau kanan kiri masih banyak remaja remaja yang sudah Allah cabut kenikmatan beribadahnya, mereka tak pernah singgah kemesjid,malas sekolah, apalagi shalat lima waktu dsb Naudzubillah.
“Hmmmmm,ngapain yaa?”tanyaku pada diri sendiri sambil duduk manis diatas meja belajar dengan laptop terbuka di depanku.
Hafwan,ya Mas Hafwan.” Kataku seketika dalam hati.
Sebenarnya setelah pesan terakhirnya 3 hari yang lalu tidak ada lagi pesan masuk di Mas Hafwan.sepertinya ada yang aneh dengan perasaanku ini mungkin Kalau kata anak gaul sekarang aku galau,gegana atau apalah itu. Aku mengalami itu semua dan sikap itu rasanya berlebihan. Sampai suatu saat saking inginnya aku dikirimi ia pesan,aku kirim dia pesan melalui sort message service dengan menshare semua orang terutama dia tentang pesan pesan berbau dakwah memang dibalas tapi hanya 1 balasan saja setelahnya tak ada,Itu hal bagus,tapi aku sendiri menyadari bahwa niatku beda,rasanya ini bukan aku,bukan Asma Humairah Zahra yang aku kenal sebelumnya.
“Sudahlah,.mending liat yang lain, apa yaaa…” tanyaku pada diri sendiri  sambil menggerakan kursor mouse melihat beranda facebooku,sampai akhirnya aku berhenti di salah satu status temanku, Nama facebooknya Rembulan Perak dia seorang penulis produktif yang cukup bagus menurutku,ia sudah menghasilkan banyak karya,bisa dibilang aku followersnya.
Kali ini statusnya cukup ngena kehati aku,terutama bagian tengah isi statusnya, kira kira seperti ini “……JANGAN LIBATKAN AMALAN UNTUK MENGALIBIKAN PERASAAN…” .
“Astaghfirullah….Ya Allah Hamba macam apa aku ini,Apa yang telah aku lakukan kemarin ?  Ya Allah semoga Engkau memaafkan segala kekhilafanku ini.” Kataku dengan mata berkaca kaca menahan rasa kesal dan malu  pada diri sendiri.
Sebenarnya aku yang bilang sendiri kan dalam ISLAM tidak ada yang namanya pacaraan,pdktan,htsan cinlokan atau bahasa bahasa yang anak remaja gaul bikin sekarang sekarang ini. Aku tau bahwa yang aku lakukan ini perbuatan yang memberi peluang ke hal hal diatas tadi,dan itu berarti mendekati Jinnah. Dan aku tau Allah sangat membencinya. Sepertinya,kemarin Virus merah Jambu telah menyerangku. Setelah puas aku memcanya aku langsung mengeluarkan akun facebooku,lalu aku ambil wudhu kemudian shalat.
***
“Astaghfirullah…..maafkan hambamu ini” kataku dalam hati tak henti memohon.
Aku harus yakin jodohku sudah Allah tulis di LauhMahfudz,dan itu sudah ketentuan Allah,aku jadi ingat kata kata motivasi dari sebuah buku yang pernah aku baca karena berharap hanya pantas pada sang pemberi nafas,dan karna berharap hanya pantas pada sang pengatur Detak jantung. Aku tak pantas berharap kepada seorang makhluk.Aku tak harus melakukan hal hal yang kemarin aku lakukan kalau Mas Hafwan memang serius padaku dia akan menghalalkanku dengan maharnya. Jika dia bukan jodohku aku harus yakin bukan dia yang terbaik untukku.dan aku tak perlu berharap lebih.

“Ya Allah…Anugrahkanlah kepadaku CintaMu,dan cinta dari seseorang yang mencintaiMu lewat keshalehannya yang akan mendekatkanku denganMu.Amiin Ya Allah Ya Rabbal ‘alamiin

Sabtu, 16 Agustus 2014

okey.... !7 Agustus
sudah tradisi semua orang merayakannya dengan Balap kerupuk , balap karung,balap kelereng, balap apalah banyak sekali.. tapi sangatsayang sedikit sekali orang yang berpikir...
apakah sesudah balap kerupuk , balap kelereng, balap karung kita tahu sejarah indonesia dulu, kita tahu perjuangan para pahlawan dulu, apakah kita semakin mencintai Indonesia, apakah kita semakin menghargai Para Pahlawan....
cukup dipikirkan ~

Kamis, 07 Agustus 2014

~belum ada judul

" ya...aku baik baik saja " kataku pendek.
" kamu jangan terlalu menutup dirumu de, kaka tau kamu punya duniamu sendiri tapi tidak seperti ini "
" lalu menurut kaka apa yang harus aku lakukan, bukankah aku sendiri tidak pernah mencampuri kehidupan kaka " tanyaku.
" kamu terlalu keras , lebih keras dari pada batu, sudahlah kaka tidak akan pernah mengurusimu lagi. " tegasnya dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.
ya memang aku keras kepala aku mengakui itu, dan sifat ku ini bukan karena diriku sendiri ini karena kaka juga yang terlalu keras padaku. aku tidak suka melakukan hal yang tidak aku sukai,aku tidak suka banyak orang yang mengganggu kehidupanku sekalipun itu kakaku sendiri.
~bersambung