Minggu, 28 Oktober 2018

Menjeda Hati

Sementara ingin sekali menjeda banyak hal. Bukan hanya perihal waktu. Tapi menjeda segala macam perasaan yang menyakiti diri sendiri.

Menjeda hati yang memungkiri, hati yang mencaci, hati yang membenci, hati yang dikecewai, hati diri sendiri.

Sesekali saja. Aku hanya menggunakan hati untuk keperluan ibadahku saja. Tidak untuk memberi makan egoku.

Aku tak ingin egoku kenyang dengan segala macam perasaan yang kian menjadi bumerang dalam hati.

Kataku, aku ingin cukup saja memberi hati pada saat saat tertentu.

Ini bukan persoalan tak ingin manusiawi. Tapi hati, memang meski hati-hati.

Jadi, Jeda Hatimu sekali-kali.

Rabu, 24 Oktober 2018

Ridhakah Allah?

Aku mulai keliru dengan Istilah tak asing yang dituturkan Buya Hamka, yang katanya "Kita pasti akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari"
.
.
Waktu ke waktu berjalan, dan benar adanya disetiap perjalanan,aku berpapasan dengan jiwa-jiwa yang aku cari. Dengan orang orang yang aku cari,
.
.
Pagi berpapasan dengan petang, senja berpapasan dengan jingga, malam berpapasan dengan siang, jiwa-jiwa kita saling berpapasan.
Dan aku semakin mengimani istilah itu.
.
.
Tapi aku lupa, bagaimana ridha Allah hadir diantara jiwa jiwa yang berpapasan itu.
Apakah hanya senang dan haruku yang membuat aku semakin yakin bahwa itu orang yang aku cari,

Aku mulai keliru, bahwa Ridha Allah perlu hadir untuk memastikan semuanya, ridha Allah yang akan juga mempertemukan kita dengan orang - orang yang bertujuan sama, orang yang bertransit yang sama, orang-orang yang sama-sama menujuNya.
.
.
Sementara hati, kerap melupakan hal krusial itu, aku lebih sibuk dan asal memastikan 'dia yang aku cari, mereka yang aku cari' padahal Allah belum tentu meridhai.
.
.
Hingga sampai pada kesimpulan bahwa "Allah bukan hanya akan mempertemukan kita dengan apa-apa yang kita cari, tapi Allah pasti akan mempertemukan kita dengan apa apa yang DIA ridhai"

Allahu, ridhai kami.

Minggu, 21 Oktober 2018

[MENJADI ORANG LAIN?]


Ini nih, syukur yang kerap menjadi kufur.  Berharap menjadi diri orang lain.

Kita yang kadang merasa maha benar di dunia maya, jadi komentator baik bagi kehidupan orang lain, hingga sampai kita ingin jadi orang itu, ingin mendapatkan apa yang orang itu dapat, ingin menjadi diri orang lain, ingin menjadi dia, kaya dia, inginkan dia*eh

Kemudian hingga sebuah lagu dari Tulus seakan menjadi pendukung kegalauan diri yang ingin bertukar jiwa,

"Coba sehari sajaaaaaaa a, satu hari saja kau jaaadii diiiriku"

Padahal definisinya bukan seperti yang kita duga.

Kita gak akan pernah sadar, *eim maksudnya mungkin kita belum menyadari, banyak orang yang menginginkan kehidupan kita, banyak orang yang mungkin juga iri pada kita.

Sampai pada kesimpulannya, jikapun kita jadi seperti mereka atau mereka jadi kita; belum tentu masing-masing dari kita semua bahagia.

Jadi, syukuri harimu temans^^

Selamat Hari Senin,
Dari _Jingga_ yang menyayangimu 💕

Kamis, 18 Oktober 2018

Menjadi '"asing"

Ini yang ku khawatirkan, "menjadi asing"

Kau yang biasa menyapa, tak bertanya
Kau yang biasa bersenda gurau, tak berani menimpal,

Tiba-tiba, tanpa saling menjelaskan kita sama-sama merasa 'asing'.
Entah aku dengan perasaanku saja, atau kamu memang tengah sibuk mengurusi hati yang baru.

Persaanmu tak berkawan (lagi) denganku. Ah bukankah, 'bukan lagi sebuah pertemanan ketika satu atau keduanya punya perasaan yang lain.'

Dan mungkin, aku salah satu atau satu-satunya yang dimaksud.
Aku yang menjadi sebab, bagaimana perasaan diantara kita tak lagi 'berkawan',

Maafkan atas ketidaknyamana ini,

Rabu, 17 Oktober 2018

Bukan cerita dalam FTV

It's not a short story wht u mind wid, gak bisa kamu atur alurnya.

Ini jelas-jelas bukan adegan dalam ftv-ftv. Yang sebenernya seseorang yang dimaksud itu adalah kamu. Gak se-drama itu wid.

Ayolah! Bangunnnn! Duniamu masih luas, kamu berhak menikmati hidupmu!

Pengharapan pada Allah takkan pernah mengecewakanmu, perbaiki niatmu!

KELIRU [LAGI]

[Masih keliru]

Aku bahkan belum faham faham dengan diriku sendiri, yang berkali-kali keliru perihal 'perasaan'. Cukup lelah memang.

Padahal sedari awal sudah kuantisipasi agar tak melabuhkan hati pada siapapun kecuali Allah telah izinkan, tapi dasar aku, simanusia yang ngeyyel dengan segala praduga perasaannya.

Terus menerus, meluaskan harapan menyempitkan hati. Hingga harapku tak punya rumah lagi untuk berpulang.

Aku memang sangat melankolis untuk beberapa hal, maksudku banyak hal yang bersangkutan dengan 'perasaan'.

Apalagi ini,
Lagi-lagi 'keliru'

Senin, 01 Oktober 2018

Cerita Pribadi ( Narasi Diri )

Berangkat, dari sebuah nadzar bahwa ‘saya siap nikah kalo mamah dah nikah (lagi)’, saya mulai khawatir karena hingga menjelang hari pernikahan mamah, kisi-kisi yang mau taaruf nggak ada wkwkwkwk, terus, cinta lama kandas ditengah jalan,eak (ituma jaman jahiliyah si), kemudian saya rasa kok ikhtiar saya stuck, dan dugaan (ngarep) saya kerap melenceng, hingga membuat saya memutuskan untuk ikhtiar dengan cara ini.

Jadi, kemarin-kemarin saya bersikeras bilang ke diri saya, kalo saya harus menyelesaikan narasi taaruf versi saya ini. Mau tidak mau, sesiapa yang sudah membuka ini,harus membacanya hingga akhir, kan gak tau yak siapa tau cocok. Hihi.

Nama saya Nurwidya Yuliastini (atau udah tauk?), kebanyakan dari mereka panggil widy, uwid,  nurwid, dan tak jarang dipanggil  widy manis. Lahir, di Garut hari Senin pada tanggal 29 Juli 1996. am sundanese original, meskipun bahasa yang sering digunakan bahasa campuran. Golongan darah saya AB, bolehlah mangga di browsing karakter saya menurut golongan darah.

Untuk berat badan entah kenapa sedari dulu badan saya kurang besar; alias ketcil, sekitar 45 kiloan lah kalo naik sekilo; kalo turun paling sekilo gak akan jauh, dan sistemnya pasti ke gitu. Ah iya, am moeslim yang sedang ikhtiar jadi shalehah. Doakan yak!

Oke, mulai menginformasikan dari mana awal saya belajar di sebuah ruangan bernama kelas. Hihi.
Pertama saya sekolah dasar di SDN Mangkurayat 5 keluar tahun 2008, mangku? ra'yat?beurat? Nggak ko, kalo dibandingin beban hidup saya. Maaf, ini skip.

Setelah mendapati rangking yang naik turun akhirnya saya bisa masuk ke SMPN 2 Cilawu dan mengakhiri proses belajar saya di tahun 2011. Masa SMP yang kurang menyenangkan; mendapati kejadian yang membekas hingga sekarang yaitu accident di Kamis, 17 Maret 2010 lalu, yang membuat tibia fibula saya mengalami fracture yag sangat lumayan berat; semua itu tak membuat saya berhenti untuk lanjut, sampai akhirnya saya masuk ke SMAN 11 Garut dan berhasil LULUS di tahun 2014.

Itupun dengan sangat uyuhan karna cuti 4 bulan untuk re-surgery pemasangan implant di kaki yang kedua setelah empat kali Surgery karna infeksi dan labuhan wae. But tapi saya tetap istiqomah dengan ambisi harus kuliah!, harus belajar dan bersikeras ikut snmptn PLB dan SastraInggris, dan gila juga duadaunaya gagal, SBMPTN pun sama, saya ggal eugeun. Sampai akhirnya saya tersesat (ke jalan yang benar) kuliah di STAIDAM GARUT denagn ambil jurusan PAI, dan lulus tahun ini. Masih anget. Baru kemarin kemarin.

Oke, tentang saya. Untuk kelebihan Kaliian boleh menghubungi pihak Bacil lopers, Aya NH, Geng Kampus, Epa Dewi A, Temen2 yang udah lama senafas dengan saya di beberapa komunitas, atau kamu uga tauk? iya kumaha kamu we.

Untuk kekurangan, apa ya ? banyak eim. Tapi saya mengakuinya kok. Saya orangnya kerap tergesa-gesa, gurung gusuh, harus banget di rem kalo pa-apa, egois, terus kadang poligami pekerjaan yang bikin gak fokus dan gak selsai semua pekerjaan. makannya saya butuh kamu. Untuk hal fisik saya gak mau kufur sama nikmat yang Allah kasih, InsyaAllah gak ada kekurangan sedikitpun kecuali dari diri saya sendiri.

Ah iya, perihal kesukaan, warna kesukaan semua yang bernuansakan hijau, latte dan dark. Makanan favorite banyak eum, saya suka semua sayuran kecuali pare alias paria, tapi lagi belajar buat sukak. Daging mah suka bagian bagian yang bnyak tulangnya, dan gak suka pakai bgt cungur. Ah iya saya sebenernya lebih ke ceker, kepala ayam lopers sih.  And eim, Saya suka coffee, paling keren sih espresso, tapi minimalnya dapat segelas Mocchacino juga madep, saya suka buble drink nya si emang yang deket ramayana, gak tau kenapa, tapi sukak we.

Hobbi, banyak eim mulai nyanyi, masak, ngasuh, bercerita, gambar, dan eim kalo baca nulis mah kewajiban itumah bukan Cuma hobi. terus seseurian paling, tapi setelahnya istighfar kok.

Ah iya kegiatan sehari-hari,biasanyeu gegeroh, ke sekul belajar jadi guru tapi masih tukang ngajar si belum jadi guru, terus lanjut ngantor di Aku Bisa Ngaji eh sebenrnya ngjaga kantor doang si, sambil main, kalo gak ngantor ya ngeBimbel, atau kalo gak juga ya agenda lain, atau jalan-jalan dan semacamnya.

Nah ini, kalo diluar rumah  saya pernah aktif di IPMAKA shs 11 Garut, English Club SHS 11 Garut, terus Ikatan Remaja Mesjid Alfurqan hingga now sih meski dah expayeur, terus pernah dan masih aktif sama barudak IMM til now, volunteer di lazisMU,sukak ngamen di PNG, Suka abring-bringan sama barudak AKU Bisa Ngaji.

Mulai ke hal yang lebih serius eak, Visi Misi saya agak seukrit sebenernya kalo buat ditulis disini, intinya saya bakal share kalo si pembaca tertarik setelah baca ini, jadi nanti aku japriin lah yak.  Perihal keluarga, Ayah Saya Ahmad Permana, Ibu saya Entin Supartini, mereka sudah berpisah semenjak saya lahir, untuk hal ini juga lebih lanjut dibahas kelak kalo udah tahap serius yak. Hahaha. But hingga sekarang saya hidup bahagia sama mamah, dan kadang berkabar dengan bapak. Kalem, nanti kamu dikenalin kok ke mereka. Atau ada yang sudah kenal salah satunya?

Saya anak ketiga (bungsu) kedua kaka saya udah menikah, yang satu di bandung, satu lagi disini dan balad guntreng sebenernyamah. Saya sangat dekat dengan keluarga terlebih bi Dijah dan Ema Ara yang semenjak 2010, sering saya susahin sebagai pengganti mamah kalo kagak ada di home. Mereka yang jagain saya anu ogoan,dan sekarangpun kalo apa-apa yang pertama saya ingat mamah, bibi, ema. Mereka pokonyamah!

Kriteria calon pasangan? Gak muluk muluk sumpahna. Yang penting sholeh- kalo ganteng nya pasti kan soleh, pinter? Asal cerdas welah, wios kirang pinter ge. Wkkkwkw. Kembali ke awal sih. Yang penting soleh dan nyambung diajak ngobrol!
kan gak mungkin ketika saya ngbrol panjang lebar ngakak so hard atau curhat, dia cuman jawab‘hemmmm’ atau ‘hehe’, ahhhh nooo, gak bisa!

Terus, sebernya dari dulu sih, kalo bisa nawar mah sama Takdir Allah, pengen banget nikah sama temen, maksudnya yang udah tau saya gimana terus udah senafas, udah hapal keburukan masing2, tapi kalakah temen saya udah banyak yang mendahului, haha. Tapi kalem sih masi banyak. Mudah-mudahan ya lur, esok lusa “Teman tapi Menikah” bukan Cuma isu, kamu geura ka rumah atuh! Becanda si, mon maap. Bebas, intinya yang soleh dan nyambung!

Rencana setelah menikah ? belajar jadi istri taat sama suami, terus jalalnin visi misi yang pada tahap taaruf kita satu jalur-in road map kita,

Terus intinya identitas saya yang lagi belajar jadi seorang guru mah gakbisa diganggu gugat, kalopun harus jadi Ibu Penuh Waktu- saya ajak suami bangun Rumah Belajar Jingga yang udah di roadmap-in sedari dulu.aamiin. kamu dukung ya!

Pisah rumah? Jangan kerja? Bikin usaha bareng?  saya sepakat suami. Pokonamah kumaha aa we!

Tapi, saya yakin pokonamah sama Q.S Annur ayat 26 and   finally, i say that “Kita pasti akan dipertemukan, dengan apa-apa yang kita cari”

boleh balas via japri di wassap 0895355205150