Jumat, 22 Februari 2019

Mau Apalagi?


Toh, hati kita Allah yang pegang kan? Dan sekarang, hati kamu lebih Allah condongkan ke dia, aku bisa apa? (A)

Jatuh cinta itu fitrah. Kita tak bisa menyalahi atau menyalahkan (si) apapun. Kita hanya perlu lebih hati-hati lagi bagaimana mestinya hati kita lebih tertata.

Patah hati, juga fitrah kan? Manusiawi. Tapi tidak untuk terus berlarut-larut. Apasih yang kita punya? Apa yang bisa kita kuasai?

Bukankah kedipan mata saja Allah yang Maha Menggerakkanya?
Apalagi soal perasaan. Allah yang sebenarnya punya andil yang kuat untuk meneguhkan itu. Kita hanya diberi sedikit ikhtiar untuk berusaha menjadi dan mencari yang terbaik. Tapi pada ujungnya Allah tetap Penentu (si) apa itu yang ‘terbaik’.

Kehilangan seseorang sebenarnya tak akan se-mengecewakan dan se-menyedihkan ini, jika kita tidak terlalu ‘merasa’ memiliki.

Udah! semuanya kan milik Allah. Hati kita, hati dia, pun hati dianya-dia.
Udah doa?
Udah ikhtiar?
Ya udah, mau apalagi?