Jumat, 08 Juli 2016

katanya,Kalau Jodoh Pasti Bertamu


“Terus,shalat mesti nunggu Mood gituuu???”

Tanyaku keras dalam hati,dahiku mengernyit tanda kesal. Seolah aku berbicara langsung pada pria konyol itu.

Iya dia. Dia pria konyol yang setiap hari ganggu dan sekedar membunyikan suara BBM –Tone ku. Lalu menghilang. Soal itu aku tak akan ceritakan.Aku beranjak dari kamar sambil kesal,Aku pergi ke garasi belakang mengeluarkan sepedaku,aku buka gerbang garasi,belum ku kayuh aku tuntun sepedaku ke luar.

Pemandangan yang elok ini cukup membuatku sembuh dari rasa kesal. Cahaya matahari yang menyelingsik dari celah celah pepohonan menghiasi jingga yang menjadi favorit mata minus-3 ku ini setiap pagi,ditambah burung camar melengking mengisi senyapnya pagi hari,ahhhh Indah.

Aku masih menuntun pelan sepeda kesayanganku,dibelakangku ada beberapa ekor ayam punya tetangga yang sudah berkeliaran di halaman rumah. Aku menikmati pagi ini. Sampai tak sadar aku duduk di pinggir jalan yang masih sepi. Di sebuah kursi dari kayu di pinggir jalan aku duduk,sepeda yang belum juga ku kayuh aku parkir dipinggir kursi itu.

“Oiiiiiiinnnnn!!” dari jauh perempuan yang sebaya denganku mengayuh sepedanya kebut menuju padaku.

“Yaa.. Myshaaaaaaaaa” kataku sedikit mengerucutkan bibirku.

Mysha. Dia  itu teman yang sangat menyebalkan yang aku miliki,tapi dimanapun aku tak akan pernah bisa menemukan orang yang percis dengannya,meski aku malas menceritakannya tapi baiklah aku ceritakan saja. Dia seorang putri keturunan arab sunda,senyumnya yang selalu nyengir memperlihatkan gigi kelincinya seolah membuatnya imut,tingkah polahnya yang humble,Humoris,selalu ceria membuat orang orang sekitarnya tervirusi energy positif tiap harinya, ditambah kerudung yang terurai panjang yang selalu membalut kepalanya sejak kecil tak pernah aku lihat terlepas dari kepalanya,menjadi alasan aku sayang padanya sebagai sahabat seagama seiman seirama sehati se se se se semuanyahhhh. Oke cukup.

“Oin,aku kesini tadi abis main sepeda keliling kampuangggg nan jauh disini,lalu aku jalan jalan eh liat kamu lagi ngelamun, aku tau kamu pasti lagi mikirin aku kan,untuk itu aku berusaha mengayuh sepedaku cepat agar kamu enggak kangen maksimal sama aku,aku udah ada disini kamu mau bilang apa?” kata perempuan konyol ini nyeroscos sambil nyengir menjijikan.

“Kapan de Mysha mau cembuh?”

“Kapan Kaka Orlin mau Move on dari Abang Kemal,yang sampai saat ini entah berada dimana,apa kabar dan sedang apa? Hahahahah”

“Ah Eluuuuu Sha,bukannya jadi moodbooster malah bikin mood ane kacau. Eh enggak dings aku udah Move On. Sekarang mah lagi focus, focus cari yang lain hahaha. Eh bukan maksudnya focus semester lima.”

“Ini kalimat,perasaan udah seratus kali mungkin kamu sebutin Iiinn. Gak papalah aku gak akan bosan buat dengerin ini kok” katanya sambil so imut menyipitkan matanya dan memelukku.

“Dan pertanyaan kamu tadi udah lebih dari seribu kali kamu tanyakan tauuuuu!”

Kita berdua tertawa lepas,Suara BBm-Tone memecahkan suasana. Aku membuka BBM yang baru saja masuk,belum aku buka sudah kuduga ini dari pria konyol itu.

“Siapa Iiin? Gebetan baru yaa? Apa list baru? List calon suami maksudnya?”

“Hah?Apaan,Gak ngrep dan Gak ngeuh diamah temen yang konyolnya sama kaya kamu Sha,tapi lebih konyol kamu deh”

Tak kuteruskan obrolan itu. Aku melanjutkan bersepeda bersama Mysha. Kita berkeliling keliling kampung. Dibelakang Kampung Gedung gedung tinggi di kota,tiang listrik,kabel kabel telepon sedikit menjadi bayangan bayangan yang setiap hari sudah mulai mengelilingi kampung ini,ku kira beberapa tahun lagi sawah sawah disini sudah berganti perumahan,ruko,gedung perkantoran dan sebagainya. Kebun kebun akan jadi taman kota yang aku harap terurus dan terkelola dengan baik. Tak menylahkan jaman,jika sawah di kampung sudah atau akan berganti menjadi gedung hanya saja jangan sampai aku tak dapat melihat penghijauan lagi didunia ini. Itu yang sangat tak ingin aku rasakan dan bayangkan. Selain melihat jingga di pagi hari warna Hijau alami menjadi favourite mata minus-3 ku juga.

Aku dan Mysha dari kecil tak pernah terpisah jauh,kalaupun kuliah kita berbeda kampus,tapi jarak bukan alasan kita untuk tidak bersua,kita melakukan hubungan persahabatan yang konyol ini di dunia maya,all medsos facebook,twitter,email,path,instagram,whatsapp,line semua akun media sosialku tak satupun yang tidak berteman dengannya. Dia memang luar biasa dia megenalku jauh sebelum aku lahir. Hah ? enggak enggak maksudnya yaaa bisa dibilang dari lahir kita udah temenan. Lahir di rumahsakit yang sama,kamar yang sama ranjang yang bersampingan,nangis bareng,ahhh kayaknya nanti bisa jadi nikah bareng tapi kalau meninggal aku ridho dia duluan kok.

“Iiiiiin, Kemarin….. ada yang bertamu kerumah aku lho.” katanya sedikit agak segan menceritakannya. Aku memang sudah berpikir dari tadi seperti ada yang dia sembunyikan dibalik nyengirnya dia di taman tadi.

“Pantes kaya yang nyembunyiin sesuatu,dari tadi keliatan banget,terus terus gimana?eh bentar yang namu ke kamu yang mau khitbah apa spg kopi?”

“Hoh,kalo spg kopi gak akan aku ceritain kelles.”

Mysha memang sudah beberapa minggu kebelakang ini sedang galau yaaa dikarenakan sudah tiga orang yang bertamu padanya yaaa maksudnya yang mau berniat untuk taaruf dan lanjut khitbah, tapi dari ketiga orang itu tak ada satupun yang dapat mencuri hati Mysha,berbeda denganku,yang merindukan seseorang untuk bertamu,ya padahal gak gampang juga buat nerima seseorang yang gak cocok. Ah syudahlah.

“Yang ini Beda Oiiinnnnn,Dia gak ganteng amat sihhhh agamanya juga emang gak begitu kental kaya yang sebelum sebelumnya ada yang anak ustadz,ada seorang ustadz muda,ada keluaran pesantren,ada yang hafidz,ah beda deh. Dia orang biasa. Cuman bedanya dia tuh keren Iiiin,dia bilang ke Bapak katanya ketika pertama liat aku,dia semakin semangat untuk berubah dan mempelajari Agama. Terus usahanya yang keras buat berubah itu yang buat hati aku srek sama dia.”

 “Sha… bukannya lelaki yang baik untuk wanita yang baik,kenapa kamu milih laki laki biasa, aku fikir kamu itu pantas mendapatkan yang lebih baik,hati hati Sha laki laki zaman sekarang kebanyakan modus yang di gedein”

“ Iya aku tahu,bentuk usahanya yang besar menurutku itu menggambarkan bahwa dia orang baik. Banyak orang yang ngerti Agama,pendidikannya tinggi tapi nyatanya?” katanya agak meninggi seolah menegaskan.

“Tapi Sha….”

“Aku mau coba Ta’aruf tiga Bulan Iin,aku udah Istikhoroh jawabanya,Iya.” Jelasnya sedikit tenang

“Ahhhh Myshaaaaa…… aku sepakat”

Sepeda yang masing masing kita kayuh kita geletakkan bersamaan,aku emmeluk Mysha Hangat,aku rasa aku akan ditinggal lajang sama teman jones ku ini.

***

Tok Tok tok

Aku bergegas pergi keruang tamu untuk membukakan pintu,aku buka kunci perlahan,aku tarik gagang pintu,setelah pintu terbuka lebar aku  hanya melongo melihat segerombolan orang kira kira seRT ah terlalu lebay,maksudnya sekitar dua tiga mobil Kijang lah sudah berdiri mematung melihatku yang melongo tak karuan.

“Astgahfirullahaladzim.”kataku dalam hati. Aku langsung merapatkan mulutku lalu sebuah senyuman tersimpul dimulutku.

Belum sempat aku bertanya ada maksud apa,di balik Ibu Bapak yang tepat ada di depanku ada sosok laki laki memakai kopiyah hadir,wajah yang tidak asing untukku,melihatnya pun hampir tiap hari ah dia laki laki pengganggu itu,laki laki konyol itu. Gibran.

“Orlin,aku ada perlu dengan Ibu sama Ayahmu.”

Aku tak menjawab,aku mendadak gelagapan,mulutku seperti dikunci susah untuk mengeluarkan kata kata,aku hanya diam gagap. Tapi perlahan mencoba mulai mengeluarkan kata per kata.

“Eu…eu….euh ada apa ya Ran?kok….?”

“Waduh… ada rombongan toh….ada tamu… silahkan masuk nak Gibran,Ibu Kaget lho ibu kira siapa”

Ibu tiba tiba muncul dibelakangku dan memotong pembicaraanku. Cukup kaget untuk aku yang dari tadi gelagapan. Semua tamu masuk,rumah kecilku terisi penuh,aku terus bertanya tanya ada apa sebenarnya. Dengan masih bingung Aku pergi kebelakang menyiapkan jamuan.

***

“Anak saya Gibran,berniat untuk menjadikan Putri dari bapak, Aeysha Orlin sebagai istrinya, Putra saya sudah lama mengenal De Orlin,sejak mengenalnya dia banyak berubah,putra saya memang jauh sekali ilmu agamanya dibandingkan dengan putri bapak,tapi Inshaallah dia akan berusaha menjadi Imam yang baik,De Orlin sangat ia inginkan untuk jadi teman hidupnya”

Deg… belum sempat aku ke ruang tamu,aku mendengarkan itu semua,aku mendadak mugen gak mau gerak aku mendengarkan pembicaraan itu di balik dinding ruang tamu,jantungku seperti mau copot,satu sisi enggak pernah terbayangkan sebelumnya orang sekonyol dia punya nyali seperti itu. Ah ini GILA.

“Benarkah? maaf sebelumnya ada beberapa pertanyaan yang perlu De Gibran jawab,apa de Gibran siap menjawabnya?”

“InshaAllah saya SIAP!” -Bersambung-



Aku yang dia sebut alarm shalatnya,sebelumnya tak pernah mendengar sepatah kata pun kata cinta darinya… Usai dakwah pengingat shalat yang saya kirimkan.dia hanya membalasnya dengan mengirimiku lirik lagu dari JESSI J,seperti ini…

I stuck in the dark,but you are my FLASHLIGHT

Setelah itu,besoknya dia bertamu. Dan akhirnya akan seperti apa,akupun tak akan menduga duga.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar