Sabtu, 13 Agustus 2016

kamu dan Hujan

Hujan,Ya hujan. Dari sabtu pagi sampai siang ini dan kuharap sampai malam,gerimis ini terus berlanjut,bukan berarti aku jomblowers yang senang melihat sepasang kekasih gagal Satnight gara gara hujan,jangan suudzon,tapi itu bisa jadi. Lebih tepatnya aku hanya ingin bermanja manja dengan selimut,Music Box,dan Novel romansa  dikamarku ditambah teh hangat jadi pemanis. Unchh
Hujan seperti ini aku ingat Quotes dari sahabatku,panggil saja dia Tiwi, yang entah dapat dari mana atau bahkan dia sendiri yang menciptakannya,kurang lebihnya seperti ini kata katanya,
“Hujan akan selalu menyenangkan,selama itu masih tentang kamu”  lirih Tiwi padaku suatu hari. aku sedikit geli mengingat kata kata itu,tapi……emmm cukup manis.tiba tiba saja ingatanku bersambung pada kamu,Pesan pertama,pertemuan kedua,dan emmm cerita selanjutnya.
Setelah pesan itu,pertemuan kedua itu dan kamu saat ini, entah bagaimana aku akan melanjutkan cerita itu,apakah akan menggantung,apakah akan aku akhiri ceritanya,atau kamu sendiri yang akan melanjutkannya dengan pemeran yang berbeda. Sedikit galau. Lalu aku sedikit membayangkanmu,lalu berdoa.
“Bertahanlah,sebentar lagi. Sampai kuikat dirimu.”
Penggalan Novel nya Bang Fahd- Jodoh di akhir bab Kau yang mengutuhkan Aku menambah suasana sore ini jadi Melow,dan aku tidak ingin beranjak dari bab ini lalu seakan akan  aku ingin menjawab “InshaAllah bang,aku akan bertahan”. Ah mimpi.
Terlalu banyak berimajinasi dengan novel, sampai sampai selalu ingin masuk jadi pemeran dinovel,ya maksudnya pemeran yang bahagia.
Aku berhenti di bab ini,tak ingin berlanjut pada bab “Pilihan” . judulnya bikin aku terhanyut kedalamnya,sekaligus jadi kaya selfremind gitu. Yaps. Hidup itu Pilihan bahkan tidak memilihpun merupakan suatu pilihan,aku mengerti dan kamupun ku harap begitu.
Tentang cerita itu,aku tak bisa membayangkannya seperti novel novel romansa yang kubaca yang berakhir bahagia,tak bisa kubuat alurnya sendiri. Tapi aku bisa memilih,memilih untuk menunggu agar melanjutkan cerita bersama,atau berhenti,lalu aku buat cerita baru dengan alurku sendiri. Entahlah.
Fyuhhhh. Segalau inikah hidup gadis yang di ambang penantian yang tak menentu.Hujan masih deras membawa rindu yang menggenang . Aku menutup novelnya Bang fahd. Lalu aku tarik selimutku dan kamu masih dalam ingatanku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar