Selasa, 25 November 2014

contoh naskah pidato



Rounded Rectangle: Nurwidya Yuliastini
STAIDA MUHAMMADIYAH GARUT
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Yang terhormat Dewan Juri
Yang saya hormati Peserta Lomba yang berbahagia
           
Marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul dalam acara Milad Muhammadiyah yang ke 105.
            Tak lupa sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di zaman akhir nanti. Amien..amien Ya Robbal Alamien.
Dewan Juri dan Peserta Lomba yang Berbahagia …
            Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini menyampaikan uraian pidato yang bertemakan “Gerakan Intelektual Untuk Indonesia Berkemajuan”

            Berbicara “intelektual” sudah tak asing lagi, apalagi Di kalangan mahasiswa yang hari ini bergelut dalam dunia kampus, istilah “intelektual” banyak dipandang sebagai symbol yang sudah pasti melekat pada diri seorang mahasiswa. Intelektual banyak dipakai sebagai kata benda yang sifatnya “lahiriah”. Karena itu, menjadi mahasiswa berarti juga menjadi seorang intelektual. Ya karena orang Intelek sama dengan orang berpendidikan dan tahu berbagai hal dan banayak wawasan.
Pertanyaannya, mahasiswa yang seperti apa yang layak disebut sebagai generasi intelektual Apakah mereka yang hanya kuliah, mengejar nilai A dari dosen untuk kepentingan di dunia kerja nanti? Atau mereka yang sukanya berdiskusi atau berdemonstrasi tanpa tujuan yang jelas?
Hadirin yang berbahagia…
Benarlah apa yang dikatakan Antonio Gramsci, filosof Italia, mengatakan: semua manusia adalah intelektual, tetapi tidak semua orang dalam masyarakat memiliki fungsi intelektual. Fungsi intelektual tidak hanya menafsirkan realitas di sekitarnya, tetapi juga berkeinginan kuat mengubah keadaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ketidakadilan, penindasan, kekuasaan korup, dan semacamnya akan menjadi perhatian serius seorang intelektual. Inilah fungsi seorang intelektual yang perlahan mulai  ditinggalkan di negeri ini, meski tidak semua intelektual bersikap demikian.  
            Mengenai Fungsi Intelektual saya mencontohkan seperti ini, Kebanyakan orang kuliah itu tujuan utamanya agar mendapat ijazah yang layak dan membantu dalam mencari pekerjaan yang layak pula yang ujungnya mencari penghasilan. Bukan tujuan yang salah,namun menurut saya hal tersebut kurang tepat jika kita sebagai mahasiswa dipandang sebagai generasi intelek karena orang yang mengfungsikaninteleknya bukanlah demikian jika hanya untuk mencari penghasilan tak kuliahpun kita dapat, tetapi sesungguhnya kuliah itu tujuan utamanya mencari ilmu wawasan dan meningkatkan kemampuan dalam berpikir .
            Hadirin yang berbahagia…
Menurut apa yang saya pahami generasi intelektual itu generasi yang bukan hanya intelek tapi generasi yang bisa memfungsikan intelektualnya. Disini saya menjabarkan cara kita memfungsikan intelektual kita yaitu dengan “Mampu menciptakan,menerima,mengembangkan,kemudian mengaplikasikan inovasi dalam kehidupan dewasa ini dan tetap memegang teguh azas pancasila”.
            Ketika  seseorang  bisa menciptakan sesuatu hal yang baru kemudian mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari dengan tetap teguh bermoralkan pada pancasila menurut saya itu sudah layak disebut generasi intelek karena  ia sudah dapat mengfungsikan intelektualnya.
            Mengapa harus tetap berpegang teguh pada azas pancasila , kita tidak usah berpikir jauh semisal seperti ini,para elit politik yang sudah barang tentu intelektual,tetapi mereka tidak bermoral pada pancasila dan akhirnya berujung di jeruji besi, apa bisa mereka dikatakan seorang generasi intelek? tentunya tidak.
Jadi kesimpulannya, generasi intelek yang sesungguhnya itu generasi yang bisa memfungsikan intelektualnya dengan cara menciptakan, menerima, mengembangkan, kemudian mengaplikasikan inovasi dalam kehidupan dewasa ini dan tetap memegang teguh azas pancasila ,dan generasi intelek seperti itulah  yang sangat berpengaruh bagi Indonesia yang berkemajuan. Sekian pidato dari saya, semoga kita semua bisa menjadi generasi intelek sesungguhnya yang berpengaruh pada kemajuan Indonesia dan semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat terutama bagi diri saya sendiri. Mohon maaf atas kekurangan saya karena sesungguhnya saya masih dalam tahap belajar.                                                                                            
Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat. Wassalamu'alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar